“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian beliau berkata, “Aamiin, aamiin, aamiin”. Para sahabat bertanya. “Kenapa engkau berkata ‘Aamiin, aamiin, aamiin, Ya Rasulullah?”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Telah datang malaikat Jibril kepadaku dan ia berkata : ‘Hai Muhammad celakalah seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah aamiin!’ maka kukatakan, ‘Aamiin’,
Kemudian Jibril berkata lagi, ‘Celakalah seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah aamiin!’, maka aku berkata : ‘Aamiin’.
Kemudian Jibril berkata lagi berkata lagi. ‘Celakalah seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah aamiin!’ maka kukatakan, ‘Aamiin”.
[Hadits Riwayat Bazzar & Imam Bukhari]
Alhamdulillah dalam beberapa hari lagi kita, umat islam, akan kedatangan tamu agung yang bernama ramadhan. Sungguh suatu kebahagiaan menyambut ramadhan kariem yang merupakan bulan penuh fasilitas yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya. Dimana pada bulan ramadhan Allah SWT membukakan pintu surga seluas-luasnya, pintu neraka ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu. Akankah kita terkaget-kaget dan terbebani sebagai seorang muslim dengan kedatangan ramadhan karena kita harus melaksanakan puasa kembali, menahan sesuatu dari hal-hal yang dapat memberatkan, terbebani harus begini-begitu dan sebagainya. Maknailah ramadhan dengan sebaik-baiknya karena Allah memberikan spesial khusus pada bulan ini. Mari kita mulai bersama-sama langkah awal kita dengan persiapan yang baik menuju kemenangan ramadhan kali ini. Bismilahirahmanirrahim....
I. PERSIAPAN RAMADHAN
1. Persiapan Ruhiyah
Sebelum ramadhan tiba tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah wajib dan sunnah. Baik dari shalat berjamaah, tilawah al quran, shaum sunnah, infaq, qiyamulail, dll. Para sahabat generasi rasul selalu menyiapkan ruhiyah mereka jauh sebelum ramadhan tiba dengan tujuan agar bisa lebih maksimal dan baik dalam beribadah di bulan ramadhan.
2. Persiapan Jasadiyah / Fisik
Membiasakan berolahraga sebelum ramadhan dan puasa sunnah (senin & kamis) merupakan hal yang baik agar tubuh tetap fit dan terbiasa pada saat menjalani puasa ramadhan. Apabila tidak membiasakan dengan berolahraga dan puasa sunnah bisa jadi tubuh tidak siap dan lemas dalam menjalani puasa ramadhan.
3. Persiapan Ilmu (Fiqih Shaum)
Perbanyak pemahaman tentang ramadhan dengan membaca buku-buku ramadhan karena amalan yang dilakukan tanpa ilmu / kepahaman maka bisa jadi sia-sia dan tidak mengandung arti untuk perbaikan ruhiyah. Banyak hal yang selalu ditanyakan menyangkut ramadhan yang biasanya selalu terulang dari tahun ke tahun.
4. Persiapan Materi / Finansial
Banyak pengeluaran yang tak terduga dalam bulan ramadhan bisa jadi aktifitas belanja kebutuhan sehari-hari jadi semakin meningkat dan tak tercukupi. Lalu bagaimana dengan infaqnya, iftor jama'i dan i'tikaf yang dilakukan di masjid dengan meninggalkan berbagai kesibukan untuk fokus meraih malam lailatul qadar bila tidak mempersiapkan materi atau finansial dengan perencanaan yang matang dan baik.
II. MAKNA BULAN RAMADHAN
1. Bulan Tarbiyah
Ibarat sebuah akademia yang menuntut akademisi untuk mendapatkan ilmu dan meraih gelar serta lulusan terbaik dari lembaga pendidikan maka umat muslim menjadi akademisi yang di didik oleh Allah SWT pada bulan ramadhan dengan suatu tantangan dan cobaan yang berat yang pada akhirnya akan "diwisuda" dan berhak mendapatkan kemenangan ramadhan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dengan titel mutaqqien (bertakwa).
2. Bulan Al Qur'an
Ramadhan merupakan bulan diturunkannya al qur'an. Maka perbanyaklah tadarus (mengkaji, membaca, mengamalkan dan mempelajari al qur'an) pada bulan ini. Imam syafi'i dalam bulan ramadhan bisa mengkhatamkan al qur'an sampai 30x. Subhanallah. Insya Allah selayaknya perancangan strategi dalam mengisi ibadah di bulan ramadhan sangat mutlak diperlukan agar mempunyai tujuan, arahan dan targetan-targetan yang baik.
3. Bulan Maghfirah
Allah SWT mengkaruniakan rahmat (kasih sayang) dan maghfirah (ampunan) pada bulan ramadhan. So jangan kita sia-siakan setiap detiknya.
4. Bulan Pelipat Gandaan Pahala
Pahala akan dilipatgandakan baik ibadah wajib maupun dengan ibadah-ibadah sunnahnya. Allah SWT membuka obral pahala yang besar untuk umatnya bahkan disediakan satu malam lailatul qadar dengan kebaikan beribadah selama seribu bulan lamanya. Subhanallah.
5. Bulan Sosial (Charity)
Perbanyaklah beramal dalam bulan ramadhan. Jadikan bulan ramadhan sebagai iklim beramal bukan musim beramal yang sewaktu-waktu hanya musiman saja dalam melakukan amal kebaikan. Rasa berbagi yang telah hilang dari permukaan mudah-mudahan bisa dibangkitkan kembali menjelang ramadhan dan selepasnya.
6. Bulan Jihad
Rasulullah SAW memaknai ramadhan salah satunya sebagai bulan jihad dimana pada bulan ramadhan di masanya terjadi perang badar, penaklukan andalusia spanyol dan sebagainya. Jihad bukan hanya diartikan untuk berperang di jalan Allah SWT dengan pertempuran tetapi juga bisa diartikan bersungguh-sungguh dalam melakukan amalan-amalan kebaikan seperti menuntut ilmu demi kebaikan diri dan memajukan umat islam di peradaban dunia.
III. AMALAN BULAN RAMADHAN
1. Puasa Karena Allah Ta'ala
Puasa di bulan ramadhan hanya ditujukan untuk orang-orang yang beriman (Al Baqarah : 183) dan niatkan puasa hanya karena Allah Ta'ala bukan karena hal lainnya yang dapat mengurangi bahkan membatalkan amalan puasa ramadhan kita. Jika kita membatalkan puasa ramadhan dengan hal yang sengaja dan disadari maka tidak akan dapat tergantikan puasa ramadhan tersebut walaupun kita membayarnya dengan berpuasa selama setahun penuh lamanya.
2. Qiyamulail
Perbanyaklah shalat malam dan keinginan pada bulan ramadhan karena Allah SWT akan mengabulkan doa-doa orang-orang yang berpuasa karena Allah Ta'ala. Sebuah penelitian kedokteran mengatakan bahwa ada suatu cairan di dalam otak manusia yang dapat mengalir untuk menyehatkan dan memanjangkan umur manusia pada waktu sujud di sepertiga malam terakhir.
3. Mengakhirkan Sahur dan Menyegerakan Berbuka
Hal yang membedakan seorang muslimin yang berpuasa dengan para ahli kitab adalah sahur (Makan dan minum secukupnya sebelum dikumandangkan adzan subuh) sebagai bukti tanda kesyukuran dan persiapan tubuh untuk melaksanakan puasa. Dan bersegeralah berbuka dalam berpuasa karena merupakan suatu kenikmatan orang yang berpuasa adalah pada saat berbuka puasa, dan bertemu untuk melihat wajah Allah SWT dalam syurga Ar Rayyan yang disediakan untuk para ahli shaum. Subhanallah.
4. Menjaga Anggota Tubuh dari Dosa
Hakikat berpuasa adalah menahan anggota tubuh dari hal-hal yang mengurangi pahala dan membatalkan puasa sehingga menimbulkan dosa pada diri kita. Bukan hanya berpuasa dari makan dan minum tetapi juga mempuasakan anggota tubuh yang lainnya dari hal-hal yang tidak baik dan buruk menurut kadarnya. Mulai dari ujung rambut di kepala hingga telapak kaki manusia.
5. Sedekah
Perbanyak sedekah di bulan ramadhan merupakan investasi amalan kita yang sungguh luar biasa karena segalanya di bulan ini Allah SWT membuka pahala seluas-luasnya dan sebagai hambanya bukan mencari pahala lagi hanya tinggal mengambil dari apa-apa yang telah disediakan.
6. Tilawah Al Qur'an
Membaca al qur'an merupakan salah satu amalan utama di bulan ramadhan di samping melaksanakan puasa ramadhan. Satu ayat al qur'an dibalas dengan seratus kebaikan dibandingkan bulan selain ramadhan.
7. Tadarus Al Qur'an
Tadarus diartikan dengan mempelajari al qur'an. Karena al qur'an diturunkan oleh Allah SWT pada malam lailatul qadar bulan ramadhan maka banyak mengkaji dan membahas al qur'an merupakan keutamaan di bulan ini.
8. Menghapalkan Al Qur'an
Memperbanyak koleksi hapalan di memory otak kita dapat mengisi amal harian kita di bulan ramadhan. Mengurangi kebiasaan untuk menghabiskan waktu dapat diluangkan dengan menambah hapalan al qur'an kita sehari-hari di bulan ramadhan.
9. Do'a Ketika Iftor
Membaca do'a ketika berbuka puasa pada bulan ramadhan merupakan ciri khas amalan yang ada di bulan ini.
10. I'tikaf
I'tikaf bisa diartikan dengan tinggal di masjid dalam beberapa hari dengan tujuan meninggalkan kesibukan dunia dan mendapatkan kebaikan di malam lailatul qadar. Rasulullah selalu menyiapkan diri untuk i'tikaf di masjid menjelang akhir-akhir bulan ramadhan. Hal yang utama beliau lakukan adalah menyiapkan materi atau finansial agar i'tikaf yang dilakukan tidak terganggu untuk mencari maisyah / pekerjaan karena dilakukan berturut-turut pada sepuluh akhir bulan ramadhan dan yang ada hanya fokus beribadah kepada Allah SWT.
Mudah-mudahan pada tahun ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bertemu bulan ramadhan kembali dan ikrarkan pada hati kita untuk merencanakan ramadhan kali ini lebih baik dari ramadhan-ramadhan sebelumnya yang pernah dijalani. Mari kita selalu berdoa "Allahuma bariklana fi rajaba wa sya'ban wa balighnaa ramadhan" karena umur manusia merupakan hal yang gaib hanya Allah SWT saja yang Maha mengetahui. Akhir kata selamat menjalani Ramadhan, mohon maaf lahir batin.
Semoga Bermanfaat.... b(^_^)