"Kadangkala Allah SWT hilangkan mentari, kemudian Dia datangkan guruh. Puas kita menangis dan mencaci kemana mentari kita. Rupa-rupanya Allah hendak hadiahkan kita pelangi yang indah"
Ada selalu kata-kata yang sering diulang oleh Allah SWT dalam Al Qur'anul Karim. Kurang lebih Allah berfirman "Jadikanlah shalat & sabar sebagai penolongmu". Yup dua kata itu yakni sabar & shalat yang selalu bersamaan ketika kita jumpai dalam membaca Al Qur'an.
Dalam surat al-ashr (Demi Masa) Allah SWT Berfirman :
1. Demi masa
2. Sesungguhnya manusia dalam kerugian
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran.
Dalam tulisan kali ini, saya coba ingin membahas tentang kata sabar. Mungkin ada pepatah mengatakan "kesabaran itu ada batasannya". Kalau kita lihat sabarnya Nabi Nuh dalam berdakwah kepada para umatnya bisa membuat kita geleng-geleng kepala, beliau berdakwah selama kurang lebih 600 tahun sepanjang hidupnya, tetapi hanya segelintir umat saja yg bisa menerima ajakan kebaikan Nabi Allah tsb. Kalau saja Nabi Nuh a.s tidak mempunyai kesabaran yang luar biasa tentunya bisa berbeda jalan cerita kehidupan selanjutnya.
Bergerak ke arah kehidupan Nabi Ibrahim a.s yang Allah uji dengan anaknya yang bernama Nabi Ismail. Ketika itu Nabi Ibrahim yang mempunyai dua orang isteri bernama Siti Sarah dan Siti Hajar. Ibrahim dan Siti Sarah mempunyai keturunan Nabi Ishak sedangkan Ibrahim dan Siti Hajar mempunyai keturunan yang kemudian dinamakan Nabi Ismail. Ketika Siti Hajar belum bisa mendapatkan keturunan dalam kurun waktu yang lama namun ketika Allah SWT menunjukan keMaha besarannya maka mengandung dan lahirlah ismail kala Siti Hajar sudah mulai berumur. Selanjutnya ada perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya dalam sebuah mimpi yang kemudian kisah ini dijadikan sebuah kewajiban kepada umat Islam pada hari ied adha untuk menyembelih hewan kurban sebagai bukti keimanan kepada Allah SWT. Andai saja Nabi Ibrahim kala itu tidak mempunyai kesabaran yang luar biasa mungkin saja godaan setan lebih manis untuk diikuti walau pada akhirnya Allah SWT ganti ismail kecil dengan seekor domba yang dikurbankan.
Kehidupan Nabi Muhammad SAW, nabi mulia pun teramat banyak kisah yang dapat diceritakan mengenai betapa luar biasanya kesabaran beliau dalam mengajak umatnya kepada ajakan Allah SWT. Ketika Jibril a.s menawari gunung uhud untuk dilemparkan kepada penduduk makkah yang ingkar kepada ajakannya bahkan melempari beliau dengan kotoran2 serta timpukan batu yang mengakibatkan luka pada wajah beliau, tetapi beliau tetap sabar dan tidak membalasnya bahkan mendoakannya, ada ketika beliau memberikan makanan setiap hari setiap pagi kepada kakek tua buta yahudi padahal ketika beliau menyuapinya selalu saja sumpah serapahnya dialamatkan kepada beliau tetap saja beliau sabar bahkan tidak meninggalkan pekerjaannya tersebut hingga akhirnya beliau wafat.
Sabar adalah sesuatu hal yang tidak membuat kita lemah, bahkan dengan sabar membuat kita lebih mulia dihadapan orang lain. Sabar bukan berarti membiarkan harga diri diinjak-injak dan dirampas oleh orang lain, tetapi sabar adalah memberikan solusi dan kebaikan bagi permasalahan yang ada. Sabar bukan berarti lemah tidak bisa melawan, tetapi sabar membuat tampak indah & berwibawa karena segala sesuatu keputusan tidak diambil pada saat sisi emosional yang meluap-luap sehingga fatal pada akhirnya.
Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang harus kita bekali mengenai sifat sabar ini. Ingat, sabar itu adalah suatu sifat yang Allah SWT anugerahkan kepada para hamba-Nya. Jadi sabar itu adalah nikmat. Maka pakailah nikmat ini setiap saat setiap waktu untuk menolong kita di setiap adegan kehidupan dunia.
1. Sabar dalam taat menjalani ibadah kepada Allah SWT
Setiap hari dalam 24 jam Allah SWT mewajibkan kepada hambanya untuk menunaikan shalat 5 waktu, Ada yang berujar "baru juga maghrib eh sekarang udah isya saja" shalat dari zaman nabi muhammad sampai saat ini ya begitu-begitu saja (maksudnya tetap 5 waktu -red) jadi pakailah nikmat kesabaran yang Allah berikan untuk menjaga tiang agama kita ini.
Dalam salah satu haditsnya Rasulullah SAW bersabda "Sabarlah kamu dalam menjaga shalatmu" karena memang membuat kita tampak bosan tapi jika kita memang mau merenungi dan menghitung shalat kita terhadap usia kita maka akan membuat kita tercengang dan sombong jika kita tidak melaksanakan perintah tersebut. Berikut analisis perhitungan secara sederhana tersebut :
Jika kita hidup 60 tahun. Maka artinya kita hidup kurang lebih 31.536.000 menit (Karena umat Nabi Muhammad SAW mempunyai usia rata-rata 60 tahun).
Secara Matematis perhitungannya adalah 60 (menit) x 24 (jam) x 365 (hari) x 60 (tahun) = 31.536.000 menit. Untuk Shalat 5 waktu sampai kita umur 60 tahun, Secara matematis kita perlu 5 menit x 5 (waktu) x 365 (hari) x 49 (tahun) = 447.125 menit.
Kenapa dikali 49 ? Karena kita diwajibkan shalat pada saat umur 11tahun (Untuk Laki-laki). Jadi 60 tahun-11tahun = 49 tahun. Kemudian 447.125 dibagi 31.536.000 dikali 100 = 1.4 %
Artinya : Kita cuma dibutuhkan 1.4 % dari hidup kita untuk mengikuti perintah shalat 5 waktu kepada Allah SWT. Maka sebenarnya kita akan menjadi mahkluk yang SOMBONG SEKALI, kalau tidak menunaikan shalat 5 waktu kepada-Nya.
Allah SWT Ta’ala berfirman,
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya (Sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam) kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59-60)
Oleh karena itu, mari kita sama-sama sabar dalam taat menjalani ibadah kepada Allah SWT.
2. Sabar dalam menghadapi Ujian & Musibah dari Allah SWT
Pada hakikatnya Allah SWT menjanjikan "bersama kesulitan itu ada kemudahan" atau "tidaklah ujian yang ditimpakan kepada hamba-Nya adalah sesuatu yang diluar kesanggupan hamba-Nya" atau ketika Nabi Muhammad mengatakan "setiap penyakit itu ada obatnya".
Maka pakailah nikmat sabar ini dalam menghadapai segala ujian baik berupa di saat senang maupun sedih. Ketika Allah SWT memberikan ujian kepada hamba-Nya itu membuktikan Dia cinta Dia rindu dan Dia ingin hamba-Nya tersebut lebih baik lagi kadar iman dan takwanya dari sebelum-sebelumnya.
Allah SWT berfirman,
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar”. (Q.S. Ali Imran : 142).
Ya Allah jadikanlah aku penyabar dan bersabar dengan setiap dugaan-Mu.
3. Sabar untuk tidak melakukan maksiat kapan saja & dimana saja kepada Allah SWT
Terakhir mari kita bersabar terhadap godaan dunia yang sangat gemerlap & memikat. Semakin tua semakin cantik saja dunia ini. Harta, tahta & wanita.... ah memang begitu memikat.
Suatu saat Rasulullah SAW bertemu wanita yang sudah sangat tua, tetapi tetap cantik saja dan menggoda. Beliau bertanya kepada wanita tua tersebut. "Wahai wanita siapakah gerangan engkau?" maka wanita tua tersebut menjawab "Aku adalah dunia, wahai muhammad pandanglah aku maka aku akan meminta kepadamu".
Dari kisah isra mi'raj ini ketika Nabi bertemu dengan seorang wanita tua yang dikiaskan adalah dunia oleh malaikat jibril bisa kita ambil hikmahnya. Bahwasanya dunia memang memikat hati, cukuplah sebagai bekal untuk mempersiapkan kehidupan akhirat kita. Janganlah kita berlebihan kepadanya, karena dia akan meminta, terus meminta seperti ketika Nabi Muhammad bertemu wanita tua tsb. Dari segenggam tangan, Nabi menggambarkan hanya setetes terakhir dari jari kelingking itulah gambaran kenikmatan dunia.
Maksiat. Ini adalah satu kata yang mampu menjerumuskan manusia ke dalam kenistaan. berjuta Bani Adam telah terperosok ke kubang dosa, dan terlempar dari rahmat Allah SWT karenanya.
Maksiat berarti durhaka, pembangkangan, ‘ndablek, dan tidak bisa diatur. Tidak mau tunduk dengan aturan Allah & Rasul-Nya, sehingga membuat hidup manusia yang melakukan tindak maksiat menjadi keluar dari jalur hidup yang diridhai.Adam a.s telah dikeluarkan dari Syurga atas kemaksiatan yang ia perbuat. Iblis terusir dari rahmat Allah SWT karena maksiat. Dan sungguh rontoknya seluruh peradaban di muka bumi ini, hanya disebabkan satu kata. Itu tiada lain adalah ‘maksiat.’ Tiada yang beruntung dalam laku maksiat. Hal terbaik yang harus dikerjakan adalah meninggalkannya.
Dari Abu Hurairah Ra dari Nabi Saw yang bersabda,
“Dituliskan atas keturunan Adam bagiannya dari zina yang tidak mungkin dapat ia hindari. Kedua mata, zinanya adalah pandangan. Kedua telinga, zinanya adalah mendengar. Lisan, zinanya adalah berbicara. Tangan, zinanya adalah memegang. Kaki, zinanya adalah melangkah. Hati, zinanya adalah berhasrat dan berkhayal. Kesemuanya ini hanya tinggal didukung oleh kemaluannya, atau malah ditinggalkannya.” (Muttafaq Alaih)
Ya Allah jadikan Kami, Hamba-Mu yang Kau cinta. Aamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar